puisi ini didikasikan untuk ratu hati ku yg jauh di Rantau....
Oleh : Anto zainal
Kerinduan
Setiap kupejam mata ini bayanganmu selalu hadirSeakan dirimu ada di setiap langkah kaki
Tersenyum menemani hari hari ku tanpa sosokmu yang kudambakan
Kasih......adakah perasaanmu sama denganku
Setiap kenangan terjalin bersamamu tak terhitung waktu
Selalu hanya ada dirimu dan diriku
Kuhela kan nafas panjang merindukanmu di tepi hati yang sunyi
Sendiri dalam kesedihan yang mendalam tumpah dalam setiap pengharapanku
Perlahan ku ayunkan kaki tuk menjalani kehidupan ini tanpamu
Bertahan untuk menunjukanmu seberapa besar ketegaran hati demi dirimu
Walau rasa ini berbeda saat ada dan tanpa dirimu
Kusadari hidup ini harus tetap harus kujalanin demi cinta kita
Terima kasih atas semua yang kamu berikan padaku
Terima kasih atas cinta yang pernah aku rasa dan membuat aku berarti
Semoga kamu membawa cintaku yang tulus ini kesana
Ke tempat kelak hanya ada dirimu dan diriku bersama untuk selamanya
Sungguh aku mencintaimu sepenuh hati
Sungguh aku tak rela harus seperti ini
Senyummu,candamu,perhatianmu bagian hidupku kini
Selamanya dirimu ada di dalam hatiku yang paling dalam
Apabila kehidupan ini tidak mempertemukan kita
Apabila cinta ini tak dapat kurajut bersamamu pada saat ini
Semoga kelak pada zaman berikutnya cinta ini
Hanya ada untuk kita berdua untuk selamanya
Ijinkan aku berjalan dengan restumu menjalani semua ini
Temanin aku selalu dalam setiap kesepian dalam hati ini
Kutahu seperti inilah yang dirimu inginkan padaku
Tegar menjalani semua ini sampai kelak kita bertemu kembali
Letih
Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
Semenjak engkau melangkah menjauh pergi
Hingga rambut ini mulai memutih
Masih… tak kutemui engkau kembali
Letih… hanya saja raga ini b’lumlah mati
Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini
Sampai engkau hadir…
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir
KERINDUAN
Saat hari mulai berlalu
Melayangku ke masa lalu
Kau selalu ada di dekatku
Kapanpun aku membutuhkanmu
Kau menatapku dengan syahdu
Melalui tatapan matamu yang sendu
Kau hibur kegundahanku
Melalui derai tawamu yang lucu
Kini kita terpisah jarak dan waktu
Ku hanya mampu merindumu
Tanpa bisa menatapmu
Tanpa bisa menyentuhmu
Kapankah ini akan berlalu?
Ku hanya bisa menunggu waktu
Tuk berlari ke arahmu
Memelukmu...melepas kerinduanku
DUNIA TANPA WARNA
Inilah duniaku yang tanpa warna
Takutkah kau pada gulita?
Takutkah kau pada terang benderang?
Kilauan cahaya yang gemintang
pada merah jingga surga dunia…
Teman,
sungguh ku takut pada semua itu
takut pada gelap rawan sisi hatiku
yang kan menutupi kilau suci kalam Illahi
Biarlah teman,
kusyukuri duniaku ini
dunia yang sarat makna suara
mungkin inilah cara Tuhan memuliakanku
menobatkan mataku menjadi mata terindah
karena ia suci dari hal-hal yang keji
biarlah teman…
biarkan aku percaya
bahwa biji mataku kan dapat melihat di surga
0 komentar:
Posting Komentar