Terima Kasih Telah Berkunjung Kesitus Pribadi Saya (ANTO ZAINAL)

PUISI KEMATIAN KU

Kamis, 05 Agustus 2010









PUISI KEMATIAN KU

Lagit yang dulu cerah berganti awan gelap gulita
udara yang dulu sejuk kini berganti sangat menusuk kulit ku ini
kicauan burung yang dulu merdu kini pergi entah kemana
gambaran keluarga yang ada di dinding kamar hanya teringat di bayang-bayang semata



tangis di sana sini
teriakan keluar begitu saja
kemana bumi mambawa tubuh ini?
kamana mereka semua para sahabatku?
terdiam di pembaringan?
yah itulah yang akan aku alami suatu hari nanti...
kau juga akan merasakannya wahai Teman

di ufuk barat matahari tenggelam
di ufuk timur akan kembali terbenam
dulu ku dilahirkan ke bumi
dan suatu saat nanti ku akan kembali ke bumi
MATI DIAM DAN SUNYI

senyum akan hilang berganti air mata
tawa akan lenyap diiringi tangisan para manusia
akan kemana akhir perjalanan ini?
hanya DIA sang pencipta yang tau jawabnya
beristirahat?
hahahah
beristirahat adalah kata TERBAIK memaknai kejadian ini
dan MATI adalah kata yang menakutkan untuk menjelaskannya

SADARKAN DIRI
SUATU SAAT KITA MATI...
MATI.....
MATI.....

PANTASKAH KITA MELUPAKANNYA?












Puisi cinta “peti kematian bernama cinta”

ketika malam telah menyiapkan pentas untuk bintang menari
justru telah kumasuki peti kematian dalam duka dan rasa sesak
lantunan musik pengiring para bintang bertalu talu
namun aku justru menangis dalam hati dibalik senyumku
rasa terkhianati dan tertipu oleh sang kekasih alam
rasa cemburu akan kepergiannya yg tak terungkap oleh semua kitab
aku melangkah dengan gagah menuju singgasana kematian yg bernama cinta
iring iringan bak seorang raja yg baru naik tahta mengantarku dengan gembira
wangi wangian dari beraneka macam bunga menemaniku menuju singgasana
dayang dayang menyambutku dengan tawa dan canda…
dan aku terduduk di singgasana yg bernama cinta,di peti matiku
kemarahan,kebencian semakin menggelora dan memanas
isi kepalaku hanya berisi prasangka prasangka tentang cinta yg absurb
dan semakin bertambah rasa itu pada setiap detak nafasku
kecurigaan,kecemburuan semakin membesar dan menjadi jadi
bayangan ketika mata terbuka membuat rasa sakit semakin terasa pedih
dan semakin bertambah rasa itu pada setiap detak jantungku
iring iringan telah pergi,dayang dayang telah pulang,wangi wangian telah menguap
tapi aku masih berada di tempatku,singgasana kematian bernama cinta

ketika malam telah usai bersama datangnya panggilan untuk Mu
bintang bintang perlahan menunduk untuk mundur dari pentas
bunyi bunyian pengiring telah berhenti
aku masih tetap menangis dalam hati dibalik senyumku
telah kuterima semua rasa menyakitkan tentang cinta yg tak kukenal
matahari telah terbit dan sang kasih telah menunggu untuk melangkah
tapi aku masih berada di singgasana kematian yg bernama cinta itu
singgasana yg pada siang berubah menjadi sebuah kutukan atma
aku menunduk sepi tapi tetap tersenyum,dan rasa itu kusembunyikan
kutatap sang Esa pada ciptaannya untuk berteriak tentang takdirku pada cinta
dan dia diam,hanya sebuah isyarat untuk survive dan nrimo pada garis tangan hidupku
senja telah datang,pentas kembali di bangun,check sound untuk para penari telah bersuara
bintang bintang telah datang berdiri menempatkan diri untuk menari
dan aku,melangkah dengan gagah menuju peti kematian bernama cinta

0 komentar:

Info Kontak...Email : MUteBoy84@yahoo.co.id Hp :085231289040 Alamat : Jalinsum Ds. Muara Temiang. Merapi Barat. Lahat. Sum-Sel

Kenali Aku

Foto saya
"Low Profile Hight Porfomance", Lahat, Indonesia
"Nak Iluk Mumpung gi Tunggal, Lambat Di Urung kah becerai Jauh"